Senin, 19 Maret 2018

Journal Review #5: Hubungan antara Manajemen Pengetahuan dan Kinerja Organisasi - Sebuah Uji pada UKM di Malaysia

Hubungan antara Manajemen Pengetahuan dan Kinerja Organisasi - Sebuah Uji pada UKM di Malaysia 

Jurnal oleh: Shiaw-Tong Ha, May-Chiun Lo, Yin-Chai Wang
Ulasan oleh: Desi Likman Daniyasti (Teknik Industri UI 2015)

Pada tugas kelima mata kuliah Sistem Informasi, saya akan mengulas mengenai paper yang berjudulkan Relationship between Knowledge Management and Organizational Performance - A Test of SMEs in Malaysia yang ditulis oleh Shiaw-Tong Ha, May-Chiun Lo, Yin-Chai Wang dari Universiti Malaysia Sarawak. Pada bab pendahuluan, penulis mencoba memberikan penjelasan awal maksud dan peran dari manajemen pengetahuan bagi perusahaan. Manajemen pengetahuan merupakan kemampuan perusahaan/organisasi dalam mengelola pengetahuan seperti memperoleh pengetahuan dari organisasi internal atau eksternal, mengubahnya menjadi strategi atau ide baru, menerapkan dan melindunginya. Dengan menambahkan konsep kemampuan manajemen pengetahuan ke dalam operasi, banyak informasi pelanggan yang dapat ditangkap dan hal ini dapat membantu industri jasa untuk memperbaiki kualitas layanan secara keseluruhan dan waktu respons layanan yang lebih cepat. Tujuan penelitian ini dilatarbelakangi oleh investigasi hubungan antara kemampuan manajemen pengetahuan dan kinerja organisasi yang sangat penting bagi perusahaan untuk lebih jauh mengeksplorasi konsekuensi manajemen pengetahuan. Namun, masih kurangnya studi yang menyelidiki hubungan antara kemampuan manajemen pengetahuan dan kinerja non-keuangan serta temuan penelitian sebelumnya masih belum meyakinkan dengan hal hubungan kemampuan manajemen pengetahuan dan kinerja, beberapa peneliti menemukan bahwa tidak setiap dimensi kemampuan manajemen pengetahuan berkorelasi secara signifikan dengan kinerja, sehingga penelitian ini bertujuan untuk menjembatani kesenjangan dengan memeriksa hubungan antara dimensi individual kemampuan manajemen pengetahuan dan kinerja organisasi yang lebih spesifik yang mencakup indikator kinerja non keuangan di kalangan UKM di sektor jasa di Malaysia. Pengetahuan bagi perusahaan/organisasi memiliki kelebihan dan kekurangan, sehingga sangat penting bagi sebuah organisasi untuk mengembangkan serangkaian proses atau prosedur untuk mengelola aset pengetahuan mereka dengan lebih baik. 

Kinerja organisasi mencerminkan kemampuan sebuah organisasi untuk memenuhi kebutuhan para pemangku kepentingan dan bertahan di pasar. Hal ini juga dikenal sebagai hasil tindakan atau kegiatan yang dilakukan oleh anggota organisasi untuk mengukur seberapa baik sebuah organisasi telah mencapai tujuannyaKinerja organisasi sebagian besar dinilai melalui pengukuran kinerja berbasis finansialUkuran finansial yang paling banyak digunakan adalah return on assets (ROA), return on investment (ROI), return on equity (ROE), pangsa pasar, pertumbuhan penjualan, dan profitabilitas. Kinerja organisasi ditentukan oleh 5 faktor; yaitu integrasi sistem, operasi, manusia, pelanggan, mitra dan manajemen. Penting bagi organisasi untuk memasukkan ukuran kinerja non-keuangan untuk menilai manfaat tak berwujud seperti kepuasan klien, kepuasan kerja, kemampuan inovasi, efisiensi proses bisnis internal, dan peningkatan kinerja dari aset tak berwujud. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan indikator kinerja non finansial dan keuangan untuk mengukur kinerja organisasi karena harus dipandang saling melengkapi satu sama lain.

Gambar 1. Kerangka konseptual

Kerangka konseptual dibuat untuk menunjukkan hubungan antara kemampuan manajemen pengetahuan dan kinerja organisasi. Peneliti berargumentasi bahwa empat dimensi kemampuan manajemen pengetahuan (knowledge acquisition, knowledge conversion, knowledge application, dan knowledge protection) memiliki hubungan positif dengan dua aspek kinerja organisasi, yaitu kinerja non keuangan dan kinerja keuangan.

  1. Akuisisi Pengetahuan: Akuisisi pengetahuan diharapkan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja organisasi. Hal Ini melibatkan proses memperoleh pengetahuan, baik dari dalam maupun luar organisasi. Akuisisi pengetahuan yang tepat meningkatkan persediaan pengetahuan yang tersedia bagi organisasi, sehingga memberi organisasi kemampuan yang lebih baik untuk membuat keputusan tepat waktu dan penting bagi kinerja organisasi yang superior.
  2. Konvensi Pengetahuan: Pengetahuan yang didapat harus diorganisasikan, diintegrasikan, dan disajikan dengan cara yang lebih efektif agar bermanfaat. Konversi pengetahuan memungkinkan organisasi untuk meningkatkan keahlian dan efisiensi mereka dengan mengubah pengetahuan yang didapat menjadi pengetahuan organisasi yang berlaku, dan mendistribusikan pengetahuan ke tempat yang dibutuhkan.
  3. Aplikais Pengetahuan: Aplikasi pengetahuan adalah proses yang melibatkan penggunaan pengetahuan aktual untuk pengambilan keputusan dan pemecahan masalah. Selain itu, aplikasi pengetahuan dapat membantu mentransformasikan pengetahuan dari menjadi alat kekuatan potensial menjadi inovasi atau penemuan aktual yang dapat meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan
  4. Perlindungan Pengetahuan: Karena pengetahuan dianggap sebagai sumber penting keunggulan kompetitif berkelanjutan untuk bisnis modern, perhatian yang lebih harus diberikan pada perlindungan pengetahuan agar tidak terjadi tiruan oleh pesaing. Penggunaan proses perlindungan pengetahuan tertentu seperti hak paten, merek dagang, rahasia dagang atau kontrak terbuka sangat penting untuk memungkinkan pengetahuan diamankan          
       Kesimpulan dari penelitian ini adalah semakin pentingnya pengetahuan telah memotivasi perusahaan  untuk menerapkan manajemen pengetahuan sebagai praktik penting dalam mengembangkan strategi bisnis mereka. Untuk lebih meyakinkan bisnis untuk menerapkan manajemen pengetahuan, bisnis harus memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai konsekuensi penerapan manajemen pengetahuan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan kepada pelaku bisnis dengan menunjukkan bukti empiris dari hubungan antara kemampuan manajemen pengetahuan dan kinerja organisasi.


        Sumber asli jurnal:
      Ha, S., Lo, M., Wang, Y., 2016, Relationship between Knowledge Management and Organizational Performance - A Test of SMEs in Malaysia, doi: 10.1016/j.sbspro.2016.05.438.
        Available at: https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1877042816305225

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

[REVIEW] Mecapan: First Beauty Services Platform in Indonesia!

Hi! Berbicara tentang berdirinya perusahaan start-up di Indonesia, terutama di bidang teknologi untuk penyediaan jasa kecantikan dan pera...