Hubungan antara Manajemen Pengetahuan dan Kinerja Organisasi - Sebuah Uji pada UKM di Malaysia
Jurnal oleh: Shiaw-Tong
Ha, May-Chiun Lo, Yin-Chai Wang
Ulasan oleh: Desi Likman Daniyasti (Teknik Industri UI 2015)
Pada tugas kelima mata kuliah Sistem Informasi, saya akan mengulas mengenai paper yang berjudulkan Relationship between Knowledge Management and Organizational Performance - A Test of SMEs in Malaysia yang ditulis oleh Shiaw-Tong Ha, May-Chiun Lo, Yin-Chai Wang dari Universiti Malaysia Sarawak. Pada bab pendahuluan, penulis mencoba memberikan penjelasan awal maksud dan peran dari manajemen pengetahuan bagi perusahaan. Manajemen pengetahuan merupakan kemampuan perusahaan/organisasi
dalam
mengelola
pengetahuan
seperti
memperoleh
pengetahuan
dari
organisasi
internal atau
eksternal,
mengubahnya
menjadi
strategi
atau
ide baru,
menerapkan
dan
melindunginya. Dengan
menambahkan
konsep
kemampuan
manajemen
pengetahuan
ke
dalam
operasi,
banyak
informasi
pelanggan
yang dapat
ditangkap
dan
hal
ini
dapat
membantu
industri
jasa
untuk
memperbaiki
kualitas
layanan
secara
keseluruhan
dan
waktu
respons
layanan
yang lebih
cepat. Tujuan penelitian ini dilatarbelakangi oleh investigasi hubungan
antara
kemampuan
manajemen
pengetahuan
dan
kinerja
organisasi yang sangat
penting
bagi
perusahaan
untuk
lebih
jauh
mengeksplorasi
konsekuensi
manajemen
pengetahuan. Namun, masih kurangnya
studi
yang menyelidiki
hubungan
antara
kemampuan
manajemen
pengetahuan
dan
kinerja
non-keuangan
serta
temuan
penelitian
sebelumnya
masih
belum
meyakinkan
dengan
hal
hubungan
kemampuan
manajemen
pengetahuan
dan
kinerja,
beberapa
peneliti
menemukan
bahwa
tidak
setiap
dimensi
kemampuan
manajemen
pengetahuan
berkorelasi
secara
signifikan
dengan
kinerja, sehingga penelitian ini bertujuan untuk menjembatani kesenjangan dengan memeriksa hubungan antara dimensi individual kemampuan manajemen pengetahuan dan kinerja organisasi yang lebih spesifik yang mencakup indikator kinerja non keuangan di kalangan UKM di sektor jasa di Malaysia. Pengetahuan bagi perusahaan/organisasi memiliki kelebihan dan kekurangan, sehingga sangat
penting
bagi
sebuah
organisasi
untuk
mengembangkan serangkaian proses atau prosedur untuk mengelola aset pengetahuan mereka
dengan
lebih
baik.
Kinerja organisasi mencerminkan kemampuan sebuah organisasi
untuk
memenuhi
kebutuhan
para pemangku
kepentingan
dan
bertahan
di pasar. Hal ini juga
dikenal sebagai hasil tindakan
atau
kegiatan
yang dilakukan
oleh
anggota
organisasi
untuk
mengukur
seberapa
baik
sebuah
organisasi
telah
mencapai
tujuannya. Kinerja organisasi sebagian besar dinilai melalui pengukuran
kinerja
berbasis
finansial. Ukuran finansial yang
paling banyak digunakan adalah return
on assets
(ROA), return
on investment (ROI), return
on equity
(ROE), pangsa
pasar,
pertumbuhan
penjualan,
dan
profitabilitas. Kinerja organisasi ditentukan oleh 5 faktor; yaitu integrasi sistem, operasi, manusia, pelanggan, mitra dan manajemen. Penting bagi organisasi untuk memasukkan
ukuran
kinerja
non-keuangan
untuk
menilai
manfaat
tak
berwujud seperti kepuasan klien, kepuasan kerja, kemampuan inovasi, efisiensi
proses bisnis
internal, dan peningkatan kinerja dari aset tak berwujud. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan indikator kinerja non finansial dan keuangan untuk mengukur kinerja organisasi karena harus dipandang saling melengkapi satu sama lain.
Gambar 1. Kerangka konseptual
Kerangka
konseptual
dibuat
untuk
menunjukkan hubungan antara kemampuan manajemen pengetahuan dan kinerja organisasi. Peneliti berargumentasi
bahwa
empat dimensi kemampuan manajemen pengetahuan (knowledge acquisition, knowledge
conversion, knowledge application, dan knowledge protection) memiliki hubungan positif dengan dua aspek kinerja organisasi,
yaitu
kinerja
non keuangan
dan
kinerja
keuangan.
- Akuisisi Pengetahuan: Akuisisi pengetahuan diharapkan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja organisasi. Hal Ini melibatkan proses memperoleh pengetahuan, baik dari dalam maupun luar organisasi. Akuisisi pengetahuan yang tepat meningkatkan persediaan pengetahuan yang tersedia bagi organisasi, sehingga memberi organisasi kemampuan yang lebih baik untuk membuat keputusan tepat waktu dan penting bagi kinerja organisasi yang superior.
- Konvensi Pengetahuan: Pengetahuan yang didapat harus diorganisasikan, diintegrasikan, dan disajikan dengan cara yang lebih efektif agar bermanfaat. Konversi pengetahuan memungkinkan organisasi untuk meningkatkan keahlian dan efisiensi mereka dengan mengubah pengetahuan yang didapat menjadi pengetahuan organisasi yang berlaku, dan mendistribusikan pengetahuan ke tempat yang dibutuhkan.
- Aplikais Pengetahuan: Aplikasi pengetahuan adalah proses yang melibatkan penggunaan pengetahuan aktual untuk pengambilan keputusan dan pemecahan masalah. Selain itu, aplikasi pengetahuan dapat membantu mentransformasikan pengetahuan dari menjadi alat kekuatan potensial menjadi inovasi atau penemuan aktual yang dapat meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan
- Perlindungan Pengetahuan: Karena pengetahuan dianggap sebagai sumber penting keunggulan kompetitif berkelanjutan untuk bisnis modern, perhatian yang lebih harus diberikan pada perlindungan pengetahuan agar tidak terjadi tiruan oleh pesaing. Penggunaan proses perlindungan pengetahuan tertentu seperti hak paten, merek dagang, rahasia dagang atau kontrak terbuka sangat penting untuk memungkinkan pengetahuan diamankan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah semakin pentingnya pengetahuan telah memotivasi perusahaan untuk menerapkan manajemen pengetahuan sebagai praktik penting dalam mengembangkan strategi bisnis mereka. Untuk lebih meyakinkan bisnis untuk menerapkan manajemen pengetahuan, bisnis harus memiliki pemahaman yang
lebih baik mengenai konsekuensi penerapan manajemen pengetahuan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan kepada pelaku bisnis dengan menunjukkan bukti empiris dari hubungan antara kemampuan manajemen pengetahuan dan kinerja organisasi.
Sumber asli jurnal:
Ha, S., Lo, M., Wang, Y., 2016, Relationship between Knowledge Management and Organizational Performance - A Test of SMEs in Malaysia, doi: 10.1016/j.sbspro.2016.05.438.
Available at: https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1877042816305225
Ha, S., Lo, M., Wang, Y., 2016, Relationship between Knowledge Management and Organizational Performance - A Test of SMEs in Malaysia, doi: 10.1016/j.sbspro.2016.05.438.
Available at: https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1877042816305225
Tidak ada komentar:
Posting Komentar