Minggu, 18 Maret 2018

Journal Review #4: Penunjang Manajemen Pengetahuan untuk Implementasi Perencanaan Sumber (ERP) Daya Perusahaan

Penunjang Manajemen Pengetahuan untuk Implementasi Perencanaan Sumber (ERP) Daya Perusahaan

Jurnal oleh: Saide dan Mahendrawathi ER
Ulasan oleh: Desi Likman Daniyasti (Teknik Industri UI 2015)


Pada tugas keempat Mata Kuliah Sistem Informasi, saya mengulas paper yang berjudulkan Knowledge Management Support for Enterprise Resource Planning Implementation oleh Saide dan Mahendrawathi ER. Pada bab pendahuluan, penulis menjelaskan apa saja permasalahan perusahaan terkait ERP; yakni transisi antara tim penyelenggara ERP, keterbatasan dana yang dibutuhkan untuk membayar pelatih, konsultan, dan pihak eksternal lainnya, kesenjangan pengetahuan dan pemahaman tentang sistem ERP, pengetahuan, pengalaman, dan masalah pengguna ERP tidak didokumentasikan dengan baik. Dan dampak dari hal ini semua adalah hilangnya aset perusahaan mengenai pengetahuan, pengalaman, dan tutor transfer pengetahuan. Keberhasilan implementasi ERP terkait erat dengan kelompok karyawan yang berpengetahuan tertentu serta manajemen pengetahuan tim yang efektif selama siklus pengembangan sistem ERP dan peran utama manajemen pengetahuan dalam proses implementasi ERP adalah memfasilitasi sharing mengenai pengetahuan antar anggota tim sistem ERP. Masalah utama dalam perusahaan adalah terdapat fragmentasi dalam proses menghubungkan organisasi eksternal (konsultan dan lainnya), sehingga integrasi pengetahuan menjadi semakin sulit. Dan solusi yang diajukan penulis adalah skema dan siklus transfer pengetahuan eksternal dan teori kolaborasi yang dikembangkan oleh model SECI.

Implementasi sistem ERP tidak terlepas dari peran konsultan dan pihak eksternal lainnya. Konsultan dibayar dengan biaya sangat besar. Jika perusahaan menggunakan jasa konsultan secara berkelanjutan tanpa harus memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang mereka miliki, jika perusahaan menggunakan jasa konsultan secara berkelanjutan tanpa memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang mereka miliki, hal ini dapat meningkatkan pengeluaran anggaran perusahaan, belum lagi biaya pelatihan reguler oleh konsultan. Jika perusahaan menggunakan pola pikir jangka panjang, maka mereka akan melihat transfer pengetahuan atau akuisisi dari konsultan sebagai keuntungan yang signifikan bagi perusahaan, tidak hanya dari aspek finansial tetapi juga dari kemampuan pengetahuan dan kemampuan pengguna dari sistem ERP nantinya. Sebuah penelitian menemukan bahwa lebih dari 60% perusahaan Fortune 500 telah mengadopsi sistem ERP. Perusahaan robotika berhasil meningkatkan waktu pengiriman hingga 40% setelah menerapkan sistem ERP, dan Delta Electronics berhasil mengurangi kebutuhan laboratorium divisi kontrol produksi hingga 65%. 

Gambar 1. Model SECI


Manajemen pengetahuan adalah manajemen pengetahuan perusahaan dalam menciptakan nilai bagi bisnis dan menghasilkan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan dengan mengoptimalkan proses pembuatan, komunikasi, dan penerapan semua pengetahuan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan bisnis. Selain itu, tujuan penggunaan KM adalah memperbaiki komunikasi antara manajemen puncak dan karyawan untuk mempertahankan proses kerja. Di dalam penelitian ini terdapat 4 tahap metode penelitian; yakni rencana penelitian, identifikasi penelitian, pemilihan paper, dan sintesis.

Berikut kerangka penelitian dan proses teknis yang diajukan oleh penulis:

Gambar 2. Research Framework

Proses teknis yang diajukan penulis adalah:
  • Langkah pertama sebelum merumuskan mekanisme proses transfer pengetahuan dari luar ke perusahaan internal, penulis mengkategorikan orang yang dianggap pihak eksternal dalam implementasi ERP dan pengetahuan aset yang mereka miliki. Kemudian, mengelompokkan aset menjadi pengetahuan diam-diam dan eksplisit, dan teknologi pendukung yang memungkinkan penggunaan perusahaan. Hasil pengelompokan ditunjukkan pada tabel.
Tabel 1. Dimensi dan skema

  • Langkah kedua adalah aplikasi proses teknis model SECI; yaitu Kombinasi (melakukan diseminasi pengetahuan eksplisit melalui presentasi atau pertemuan langsung setiap bulan), Sosialisasi (interaksi antara pihak luar dan staf perusahaan, pimpinan proyek dengan staf dan konsultan poryek), Internalisasi (membuat dokumentasi pengetahuan), dan Eksternalisasi (menerjemahkan pengetahuan secara tacit dari para ahli)
Kesimpulan penelitian ini adalah:

  • Pada dasarnya makalah ini mengacu pada model SECI yang digunakan sebagai mediator (atau alat) untuk menengahi proses transfer pengetahuan antara perusahaan eksternal dalam implementasi ERP (seperti konsultan, vendor, pemasok, supervisor, ahli, dan mitra kerja lainnya) kepada perusahaan internal.
  • Kemudian, penulis menambahkan variabel lain di luar model utama SECI, aset dan variabel eksternal pengetahuannya (diam-diam dan eksplisit) yang membawa dan variabel pengetahuan internal perusahaan (individu dan kelompok).
  • Kelemahan dan juga faktor kunci keberhasilan model ini bergantung pada keseriusan dukungan manajemen puncak untuk berbagi program pengetahuan dan pengalaman di semua tingkat di dalam perusahaan, terutama di tingkat karyawan

Sumber asli jurnal:
Mahendrawathi, Saide, 2015, Knowledge Management Support for Enterprise Resource Planning Implementationdoi: 10.1016/j.procs.2015.12.170.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

[REVIEW] Mecapan: First Beauty Services Platform in Indonesia!

Hi! Berbicara tentang berdirinya perusahaan start-up di Indonesia, terutama di bidang teknologi untuk penyediaan jasa kecantikan dan pera...